Tjong A Fie (Aksara Tionghoa : 張阿輝) (1860-1921) adalah seorang pengusaha yang berasal dari Tiongkok kelahiran Guangdong, yang pernah sukses membangun bisnis perkebunan di Sumatera. Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api. Sejak 1875 Tjong A Fie berniat merantau ke Medan (Sumatera Utara) untuk mencari penghidupan yang lebih baik dari tempat asal kelahirannya hingga memiliki 10.000 orang karyawan.
Bukan hanya dikenal sebagai pebisnis sukses, Tjong A Fie juga dikenal dermawan dan sangat berjasa dalam membangun kota Medan. Pada masa hidupnya Tjong A Fie menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan, menyumbang pembangunan Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin serta mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan.
Salah satu jejak Tjong A Fie adalah kediamannya yang sekarang menjadi bangunan cagar budaya nasional. Tjong A Fie Mansion yang berlokasi di tengah-tengah Kesawan atau kota tua Medan, menjadi salah satu ikon dan simbol sejarah multi etnis di kota Medan.
Tjong A Fie Mansion yang memiliki luas 6000 m2 dan berumur lebih dari satu abad ini terpelihara dengan baik hingga kini. Di sini pengunjung bisa menikmati keindahan arsitektur Cina kuno yang digabungkan dengan nuansa arsitektur gaya Eropa dan Melayu.
Menarik melihat bagaimana bangunan berusia lebih dari 100 tahun ini masih terlihat kokoh & terawat. Bahkan piring-piring di meja makan di dalam rumah pun masih tertata rapi seperti layaknya hendak waktu makan. Waktu seakan berhenti di rumah ini

Saat melewati kuil Shri Mariamman, pasti sesuatu yang berbeda akan terasa, karena kuil tersebut banyak bilang hampir sama dengan yang ada di Little India Singapore. Di lain tempat, SIlahkan anda mencoba masuk ke dalam Masjid Al Ma’shun yang mempunyai aturan ketat baik itu dalam segi berpakaian yang di haruskan sesuai khaidah Islam, yakni harus menutupi bagian aurat yang terlihat jika hendak masuk ke kawasan tersebut. “Multi Etnis” .
Nah, dari sekian banyaknya manusia yang pernah datang dan menetap di Medan, tersebutlah seorang pendatang dari negeri Tirai Bambu yang bernama Tjong A Fie. Pria yang bernama aslinya Tjong Fung Nam ini terlahir di Cina dari keluarga yang sederhana. Untuk memperbaiki nasib, Tjong A Fie pun nekat merantau ke Medan dan menyusul kakak lelakinya yang terlebih dahulu ada di Medan. Tjong A Fie pun sukses menjadi pengusaha di Kota Medan.
Selain kisah hidup suksesnya yang berawal dari nol itu, sikap dermawannya juga banyak mendapat perhatian publik. Diri nya juga banyak membantu pembangunan beberapa bangunan di Medan seperti gereja, masjid serta menolong orang orang tidak mampu tanpa pernah menyoalkan latar belakang dan etnis. Sebagai orang terkaya nomor lima se-ASEAN pada zaman itu, Tjong A Fie memiliki hubungan pergaulan yang baik dengan Sultan Deli serta para bangsawan di berbagai negara eropa.

Tak heran jika kemudian rumah kediaman Tjong A Fie banyak dipengaruhi oleh nuansa arsitektur eropa, melayu dan cina. Bahkan hingga sekarang zaman sudah se-keren ini, saya tetap merasa rumah Tjong A Fie ini tidak ketinggalan zaman. Didukung oleh perawatan yang baik, rumah kediaman Tjong A Fie ini merupakan salah satu objek wisata budaya di Kota Medan. Berlokasi di daerah Kesawan, rumah yang dibuat pada tahun 1985 ini berdiri kokoh walaupun terjepit oleh ruko ruko serta kemacetan di depannya. Tetapi hal itu, makin membuat rumah Tjong A Fie semakin menceritakan tentang kehidupan di zaman Sultan Deli.

Prosesi Pemakaman





0 Response to "Melihat Jejak Mayor Tionghua Tjong A Fie di Medan"
Post a Comment