Kisah Beberapa Orang Yang Hidup Bersama Mayat

Ada suatu saat dimana kita tidak akan bisa lagi berkumpul bersama orang yang kita cintai, yaitu di saat kematian memisahkan. Entah kapan, perpisahan dengan salah seorang anggota keluarga, bisa orangtua, anak, saudara, suami, isteri, atau mungkin kekasih pasti akan terjadi. Dibeberapa belahan dunia terdapat orang yang terlalu mencintai keluarganya hingga tidak mampu untuk merelakan kepergiannya dan tetap untuk tinggal bersama jasadnya.
Bagi kebanyakan orang, hidup bersama mayat dianggap tidak etis, tidak normal, bahkan mungkin melanggar hukum. Tapi bagi beberapa orang, hal itu tidaklah menjadi penghalang untuk dapat tetap bersama orang yang mereka cintai. Berikut beberapa orang yang hidup bersama mayat :

1. Le Van

Pada tahun 2009 seorang pria dari Vietnam bernama Le Van menjadi buah bibir di media lokal setelah ditemukan hidup bersama mayat isterinya yang telah meninggal selama 5 tahun. Ketika 2 tahun kemudian reporter dari koran Nguoi Lao Dong memeriksa lagi, Le Van masih tetap menyimpan mayat isterinya tersebut. Kepolisian setempat tidak bisa berbuat apa-apa karena di sana tidak ada hukum yang melarang seseorang untuk menyimpan mayat anggota keluarganya di dalam rumah.

Ketika isterinya meninggal dunia, Le Van tidak mampu menahan rasa kehilangan sehingga dia pun menggali mayat isterinya kemudian menyimpannya di dalam sebuahpatung yang terbuat dari gipsum. Patung berisi mayat isterinya itu kemudian ditaruhnya di dalam kamar tidurnya. Le Van beralasan bahwa dia melakukan hal ini karena ingin ‘berlatih’ menyambut kelahiran isterinya kembali setelah reinkarnasi.

2. Tsiuri Kvaratskhelia

Joni Bakaradze yang berasal dari Georgia meninggal 18 tahun yang lalu pada usia 22 tahun, tetapi alih-alih menguburkannya di pemakaman, ibunya memilih untuk menyimpan mayatnya di dalam rumah agar cucunya yang masih berusia 2 tahun masih tetap bisa melihat wajah ayahnya.

Selama 4 tahun setelah kematiannya, ibu Joni yang bernama Tsiuri Kvaratskhelia menggunakan sejenis cairan pengawet agar kondisi mayat Joni tetap terjaga, baru setelah Joni mendatanginya dalam mimpi Tsiuri beralih menggunakan Vodka. Selama 10 tahun setelah kematian anaknya, Tsiuri selalu mengganti pakaian Joni setiap tanggal ulangtahunnya, tetapi karena usianya bertambah tua sekarang dia tidak kuat lagi untuk melakukannya.

3. Claudio Alferi

Pada bulan Januari 2014, seorang pria bernama Claudio Alferi (58) ditemukan tewas di dalam rumahnya yang terletak di Buenos Aires, Argentina. Apa yang menggemparkan dari peristiwa penemuan mayat Claudio ini adalah, disamping mayat Claudio juga ditemukan mayat seorang wanita yang telah diawetkan. Mayat wanita ini ditemukan dalam kondisi mengering dalam posisi duduk di kursi dapur.

Setelah polisi melakukan penyelidikan, dari kesaksian para tetangga dan ahli forensik dinyatakan mayat itu adalah ibu Claudio yang bernama Margarita Aimer de Alferi dan telah meninggal 10 tahun yang lalu karena usia tua.

4. Margaret Bernstorff

Pada tahun 2008, kepolisian daerah Evanston mendapat laporan tentang hilangnya 3 orang penghuni sebuah rumah di wilayah itu. Ketika polisi memasuki rumah, mereka hanya menemukan seorang wanita berusia 94 tahun bernama Margaret Bernstorff. Begitu masuk ke dalam ruangan lain, betapa terkejutnya para polisi ketika menemukan 3 mayat terlentang di masing-masing kamar.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengidentifikasi mayat-mayat itu adalah Elaine Bernstorff (60) yang diperkirakan meninggal akhir 1970-an, Frank Bernstorff (83)diperkirakan meninggal tahun 2003 dan terakhir Anita Bernstorff (98) meninggal pada bulan Mei 2008. Mereka bertiga adalah kakak-kakak Margaret Bernstorff yang semuanya meninggal karena sakit. Rupanya empat bersaudara ini telah berjanji untuk tetap menyimpan mayat-mayat mereka di dalam rumah ketika salah satu diantara mereka mati agar mereka berempat tetap dapat hidup bersama. Sungguh mengharukan.

5. Jean Stevens

Ketika suami Jean Stevens yang bernama James meninggal pada tahun 2000, dia masih bisa merelakannya karena ada saudara kembarnya, June Stevens yang menemaninya. Tetapi ketika June juga meninggal pada tahun 2009, Jean yang saat itu berusia 91 tahun tidak bisa lagi hidup dalam kesendirian. Jean pun kemudian memutuskan untuk menyuruh orang menggali mayat suami dan adik kembarnya untuk kemudian didandani dan didudukkan di garasi rumahnya.
Beberapa bulan kemudian ketika polisi kemudian datang menyelidiki, June menyatakan bahwa dia tidak bisa hidup sendirian tanpa suami dan adik kembarnya. Dengan hidup bersama mayat mereka, June bisa berbicara kepada mereka sehingga mengurangi rasa kesepian.

Sumber